Senin, 09 Mei 2011

My Life, My Adventure



Ini sebuah kisah tentang pengalaman menikmati ciptaan Allah SWT yang Maha Dahsyat.
Malam ini, di tengah kesunyian dan hembusan dingin semilir angin, masih tercium bau daun dan tanah pascahujan yang mengguyur kotaku beberapa saat yang lalu. Mengingatkanku pada suatu masa yang penuh perjuangan namun sangat indah. Bersama mereka yang mengajarkanku tentang bagaimana menjadi kuat, tak pantang menyerah, dan sealu berikir positif. Mereka yang selalu mengingatkaknu tentang arti kebersamaan.
           Saat itu, hari ketika aku melakukan pendakian ke-2 ku menuju puncak gunung, Gunung Sumbing, Wonosobo, Jawa Tengah. Yah, tentu saja gunung pertama yang aku daki adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah (ini merupakan gunung yang mungkin wajib di daki terlebih dahulu bagi para pecinta alam yang bermukim di kota Semarang dan Kabupaten Semarang-baca:Ungaran- Sebagai pemanasan dan juga pengenalan medan. Namun jangan sekali-kali meremehkan gunung yang memiliki tinggi tak lebih dari 2000mdpl ini).
           Kami mulai dengan mencari tumpangan mobil box terbuka atau truk dari sekolah kami (STM Pembangunan). Transportasi ini kami pilih karena pertama : murah, dan kedua : memiliki sense yang asyik tiada tertandingi! Belajar berkomunikasi yang baik ketika meminta sesuatu kepada orang lain, mengetes saberapa banyak orang yang masih memiliki rasa tolong-menolong, melatih kecepatan bergerak diri, dan masih banyak lagi. Kemudian kami padupadankan perjalanan kami dengan menaiki angkot -yang tak lupa pula meminta potongan harga, hhe- selain itu bus untuk akhirnya sampai ke basecamp yang terletak di kota Wonosobo. Oh ya, rombongan kami saat itu Mas Yahya (angkatan 29), Mas Ghozali, mas Aryo, mas Axol, temennya mas Axol,  mbak Nila, mbak Dewi (angkatan 31), Elly, Dwi, aku (angkatan 32) dan juga teman-teman yang bertemu di Gunung Ungaran mas Rofi dan dua temannya. Serta sebagai leader adalah Mas Dlongop dari mapala Untag Semarang.
            Pendakian dimulai pada malam hari (Aku paling benci nih kalau musti berjalann di tengah hutan gelap-gelap kayak gitu!!! Tapi apa daya? Bismillah). Selangkah demi selangkah kami lakukan demi mencapai tujuan : puncak. Lelah dan capek pasti hiasi perjalanan (meminjam lirik lagu mars Korstad), terpeleset, plosotan di tanah berlumpur yang membuat celana kami berubah warna menjadi coklat sepenuhnya, ketakutan dalam kegelapan (jangan heran! waktu itu aku dan angkatanku masih berada si tingkat satu di STM), hampir jatuh ke jurang (aku nih yang jadi korban, untung bisa pegangan rumput dan langsung tanganku diraih oleh mas Yahya. Masih deg-degan, eh malah diketawain sama dia dan diikuti dengan yang lain! Dibilangnya aku : glundung!! eh, aku kan beratnya waktu itu masih 54 kg dengan tinggi 157cm, engga gendut-gendut amat ah), dan yang lucunya kami ngantuk ! Saat itu masih belum menuju di Watu Kotak. Aneh juga. Beberapa temanku memutuskan untuk tidur di sana. Dan mereka bisa tidur pulas ketika sampai di Watu Kotak. Tapi tidak denganku dong. aku tetap melanjutkan perjalanan dengan tim pertama: mas Dlongop, mas Yahya, mbak Nila). Hingga akhirnya aku berhasil mencapai puncak, meski aku tak cukup kuat utuk turun ke lembah yang di sana kau akan dapat berdiri dan mengukir namamu dengan menyusun batuan kecil di atasnya. Taman Edelwisnya pun harus aku relakan demi mengisi tenagaku untuk perjalanan turun. Subbahanallah, benar-benar indah! Walau pun tak lebih dari 1 jam kami berada di puncak (perjalanannya lebih dari 1 jam ya padahal) tapi tak ada rasa kecewa dalam diri kami ketika harus meninggalkan tempat nan indah itu.
                  Semua cerita tersebut tak akan pernah cukup untuk diituliskan di sini. Namun akan selalu terpatri dalam hati dan pikiranku.
                  Meski hingga kini masih 2 gunung yang baru berhasil aku daki sampai puncak, namun let's see, My Life My Adventure akan tetap melekat pada diriku. Untuk tetap menikmatti ciptaan Allah (alam semesta bersama makhluk-makhluknya). Untuk tetap mencoba berbagai tantangan baru dan menambah pengalaman. :)
                   Keep to trying, spirit,and adventure!!!!!!  dan engga peduli sama kata temenku yang bilang kalau mendaki gunung adalah kegiatan yang sia-sia. Dari sini nih (mendaki gunung maksudnya) kita bisa tahu sifat temen kita. Bisa jadi guru kita apa engga, bisa jadi penyelamat kita, apakah dia setia kawan, egois, dsb deh..
                 Tahu iklannya Djaruum Super: My Great Adventure, Indonesia?
Pingin banget ke semua tempat itu, Gunung Rinjani, Raja Ampat Papua, Way Kambas Lampung, Kuta Reef,  dan Krakatau. :) #ngiiler#
btw, keren banget tuh iklannya Djarum Super ! Penuh Tantangan, mengungkapkan keindahan Indonesia. Setuju banget kalau dibuat filmnya.
 Finally, enough for this time. And see you later. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar