Kamis, 22 Desember 2011

Minggu, 29 Mei 2011

"Hari Sadar Energi Bersih Indonesia"

Setidaknya dengan adanya penetapan hari Energi Bersih ini membuktikan bahwa masih banyak orang yang peduli dan prihatin dengan keadaan bumi kita ini. Tidak hanya para pelajar saja, teetapi juga orang dewasa yang nortabene sudah bekerja, baik sebagai pekerja kantoran atau sebagai pekerja swasta. Tidak hanya orang yang terdaftar dalam organisasi pecinta alam, tetapi orang-orang umum. Yah, memang peduli lingkungan tidak mengenal usia, ras, dan apapun itu. Yang dibutuhkan adalah sebuah aksi nyata, tidak hanya sebuah pemikiran atau pun gagasan.

Begitu pula dalam kegiatan peringatan pertama pada Hari sadar Energi Bersih yang dilaksanakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Kegiatan tersebut meliputi pemilihan duta besar, pengkonversian energi, pengefektifan energi, dan lain-lain. Sebenarnya tujuan ini semua tidak lain dan tidak bukan adalah agar masyarakat memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

lalu bagaimana dengan penggunaan energi yang telah ada selama ini?
penggunaan energi dengan batu bara atau apa pun itu menurut saya pribadi masih harus di-press. Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama masyarakat yang harus memiliki kesadaran akan masa depan bumi. Dan juga tak lepas dari peran serta industri yang bergerak dalam bidang tersebut. Diharapkan industri-industri tersebut tidak hanya mementingkan keuntungan semata, tetapi harus tetap memperhatikan AMDALnya. Menurut berita yang telah ditayangkan pula, dengan narasumber lah satu orang yang mengikuti kegiatan Hari Sadar Energi Bersih, penggunaan energi dengan memanfaatkan barang tambang seperti baatu bara masih dapat dilanjutkan. Seadngkan untuk nuklir, lebih baik tidak dijalankan di negara kita ini. #Diperkirakan karena SDM Indonesia yang kurang prefesional di bandigkan dengan negara luar.

Berkaitan dengan hari Energi bersih, Di Semarang sendiri telah terlaksana Car Free Day setiap hari Minggu di sekitar Jalan Pahlawan-Simpang Lima. Dan peminatnya pun cukup banyak. Sehingga jalanan di depan sekolahku ini sangat ramai.
Mulai tahun ini, tanggal 29 Mei telah ditetpkan sebagai hari Sadar Energi Bersih. Di Jakarta pun banyak masarakat yang ikut join dalam memperingati hari Sadar Energi Bersih ini. Apa aja ya kegiatan yang dilakukan? Lets check! Selengkapnya...

Rabu, 11 Mei 2011

Pro dan kontra di hari ketika aku di uji oleh Nya

           Ku terbangun dari tidurku, tak kuat lagi menahan kesakitanku. 03.29 WIB, melihat sekeliling kamar. Masih ada kakak perempuanku tidur di sampingku, jendela kamar masih terbuka lebar (jendela ini tak pernah aku tutup, agar bau malam yang sejuk tetap dapat aku hirup) memungkinkan nyamuk di luar yang kedinginan masuk ke dalam kamarku dan mencari makanan (darah segar kami), hembusan angin keras sekali, aku menajamkan pengihatanku, "eh, kenapa kipas anginnya nyala begitu keras? kenapa nggak di-swing-kan?" gerutuku pelan.
"ah, pasti kakakku. Dasar! padahal tadi malam-malam dia membangunkanku dan tanya kalo aku masih sakit apa engga lho!". 
            Cepat-cepat aku raih remote kipas angin yang ada di samping kakakku.
            "Aaarrrrrrgggghhhh!!! telingaku ......", ujarku ketika mendapati telingaku begitu sakit ketika bangun. Kau tahu rasanya ketika kau turun dari bus setelah perjalanan panjang? Kali ini telingaku lebih parah dari itu.
           Begitu kipas angin aku  matikan, ku duduk di lantai yang dan bersandar di tempat tidur yang tidak terlalu tinggi. Menguatkan diri untuk persiapan hansek nanti (oh ya, hansek kedua aku berhasil mengikuti sampai akhir, dan aku harap Allah SWT memberiku kemampuan untuk tetap bertahan pula hingga jadwal hansek benar-benar telah usai. Amin).
            Teringat anjuran kakakku tadi malam ketika ia membangunkanku, "mungkin aku memang harus minum obatnya.", ujarku pelan. Ku pilah-pilih obat dalam latik biru milik kakakku. Dextral, Vomina, Dexteem Plus, Titan 150 Ranitidine HCl, dan Topcillin Amoksisilin. Aku hanya mengetahui yang terakhir : Antibiotik, sedangkan yang lain, katanya obat batuk dan yang Ranitidine HCl tertulis dalam plastik pelindungnya : lambung. Aku ambil antibiotiknya 1 tablet, menyiapkan makanan untuk mengisi perut karena aku belum makan nasi sejak sore tadi,dan air putih segelas serta buah pisang 2 buah. Ku habiskan nasi kecap yang ku ambil tadi, dan meneguk habis air putih setelah antibiotik itu aku telan bersamaan dengan buah pisang. Ku ucapkan alhamdulillah dan mulai berdoa "Ya Rabb, ketika hati ini Engkau uji, kau berikan ketegaran bak batu di tengah badai. Ketika tubuh ini Engkau uji, hamba mohon berikanlah kekuatan pula pada hamba yang lemah untuk mengikuti kegiatan hansek terakhir hamba di STM, Ya Allah.. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Mengabulkan doa umatMu. AminYa Rabbal Alamin".
           Kembali ke kamar dan meraih sebotol minyak telon+koin seratus kuning. You know what I do, kerokan. Tubuhku kini sudah lumayan hangat. Ku buka laptopku dan mengecek email ku, Ku kirim pesan kepada ibuku tersayang karena beberapa hari aku tak berikan kabar karena HPku pun sedang sakit. Selain itu, ku kirim pesan kepada temanku sesama pecinta alam dari Artekpala, mengajaknya untuk ikut latihan gabungan Jumat depan di Gaputa. Ku kabarkan bahwa Sipeas, SDP, Smapala juga ikut. Tentu saja Argapeta harus ikut (aku akan membujuk adek-adekku untuk ikut).
         Ketika nanti waktu subuh sudah tiba, setelah adzan selesai dikumandangkan, karena sedang berhalangan, aku akan kembali tidur untuk mempersiapkan tubuh ini mengikuti pelatihan semi militer agar dapat menjalankan komando dari sang pelatih. Semoga hati ini dapat tenang dan bersemangat kembali setelah mendengarkan seruan yang berkumandang dan bersahut-sahutan dari masjid dekat rumahku. Amin.
Selengkapnya...

Senin, 09 Mei 2011

My Life, My Adventure



Ini sebuah kisah tentang pengalaman menikmati ciptaan Allah SWT yang Maha Dahsyat.
Malam ini, di tengah kesunyian dan hembusan dingin semilir angin, masih tercium bau daun dan tanah pascahujan yang mengguyur kotaku beberapa saat yang lalu. Mengingatkanku pada suatu masa yang penuh perjuangan namun sangat indah. Bersama mereka yang mengajarkanku tentang bagaimana menjadi kuat, tak pantang menyerah, dan sealu berikir positif. Mereka yang selalu mengingatkaknu tentang arti kebersamaan.
           Saat itu, hari ketika aku melakukan pendakian ke-2 ku menuju puncak gunung, Gunung Sumbing, Wonosobo, Jawa Tengah. Yah, tentu saja gunung pertama yang aku daki adalah Gunung Ungaran, Jawa Tengah (ini merupakan gunung yang mungkin wajib di daki terlebih dahulu bagi para pecinta alam yang bermukim di kota Semarang dan Kabupaten Semarang-baca:Ungaran- Sebagai pemanasan dan juga pengenalan medan. Namun jangan sekali-kali meremehkan gunung yang memiliki tinggi tak lebih dari 2000mdpl ini).
           Kami mulai dengan mencari tumpangan mobil box terbuka atau truk dari sekolah kami (STM Pembangunan). Transportasi ini kami pilih karena pertama : murah, dan kedua : memiliki sense yang asyik tiada tertandingi! Belajar berkomunikasi yang baik ketika meminta sesuatu kepada orang lain, mengetes saberapa banyak orang yang masih memiliki rasa tolong-menolong, melatih kecepatan bergerak diri, dan masih banyak lagi. Kemudian kami padupadankan perjalanan kami dengan menaiki angkot -yang tak lupa pula meminta potongan harga, hhe- selain itu bus untuk akhirnya sampai ke basecamp yang terletak di kota Wonosobo. Oh ya, rombongan kami saat itu Mas Yahya (angkatan 29), Mas Ghozali, mas Aryo, mas Axol, temennya mas Axol,  mbak Nila, mbak Dewi (angkatan 31), Elly, Dwi, aku (angkatan 32) dan juga teman-teman yang bertemu di Gunung Ungaran mas Rofi dan dua temannya. Serta sebagai leader adalah Mas Dlongop dari mapala Untag Semarang.
            Pendakian dimulai pada malam hari (Aku paling benci nih kalau musti berjalann di tengah hutan gelap-gelap kayak gitu!!! Tapi apa daya? Bismillah). Selangkah demi selangkah kami lakukan demi mencapai tujuan : puncak. Lelah dan capek pasti hiasi perjalanan (meminjam lirik lagu mars Korstad), terpeleset, plosotan di tanah berlumpur yang membuat celana kami berubah warna menjadi coklat sepenuhnya, ketakutan dalam kegelapan (jangan heran! waktu itu aku dan angkatanku masih berada si tingkat satu di STM), hampir jatuh ke jurang (aku nih yang jadi korban, untung bisa pegangan rumput dan langsung tanganku diraih oleh mas Yahya. Masih deg-degan, eh malah diketawain sama dia dan diikuti dengan yang lain! Dibilangnya aku : glundung!! eh, aku kan beratnya waktu itu masih 54 kg dengan tinggi 157cm, engga gendut-gendut amat ah), dan yang lucunya kami ngantuk ! Saat itu masih belum menuju di Watu Kotak. Aneh juga. Beberapa temanku memutuskan untuk tidur di sana. Dan mereka bisa tidur pulas ketika sampai di Watu Kotak. Tapi tidak denganku dong. aku tetap melanjutkan perjalanan dengan tim pertama: mas Dlongop, mas Yahya, mbak Nila). Hingga akhirnya aku berhasil mencapai puncak, meski aku tak cukup kuat utuk turun ke lembah yang di sana kau akan dapat berdiri dan mengukir namamu dengan menyusun batuan kecil di atasnya. Taman Edelwisnya pun harus aku relakan demi mengisi tenagaku untuk perjalanan turun. Subbahanallah, benar-benar indah! Walau pun tak lebih dari 1 jam kami berada di puncak (perjalanannya lebih dari 1 jam ya padahal) tapi tak ada rasa kecewa dalam diri kami ketika harus meninggalkan tempat nan indah itu.
                  Semua cerita tersebut tak akan pernah cukup untuk diituliskan di sini. Namun akan selalu terpatri dalam hati dan pikiranku.
                  Meski hingga kini masih 2 gunung yang baru berhasil aku daki sampai puncak, namun let's see, My Life My Adventure akan tetap melekat pada diriku. Untuk tetap menikmatti ciptaan Allah (alam semesta bersama makhluk-makhluknya). Untuk tetap mencoba berbagai tantangan baru dan menambah pengalaman. :)
                   Keep to trying, spirit,and adventure!!!!!!  dan engga peduli sama kata temenku yang bilang kalau mendaki gunung adalah kegiatan yang sia-sia. Dari sini nih (mendaki gunung maksudnya) kita bisa tahu sifat temen kita. Bisa jadi guru kita apa engga, bisa jadi penyelamat kita, apakah dia setia kawan, egois, dsb deh..
                 Tahu iklannya Djaruum Super: My Great Adventure, Indonesia?
Pingin banget ke semua tempat itu, Gunung Rinjani, Raja Ampat Papua, Way Kambas Lampung, Kuta Reef,  dan Krakatau. :) #ngiiler#
btw, keren banget tuh iklannya Djarum Super ! Penuh Tantangan, mengungkapkan keindahan Indonesia. Setuju banget kalau dibuat filmnya.
 Finally, enough for this time. And see you later. :)
Selengkapnya...